Kali ini gue punya cerita pendek. Cerpen ini gue buat pas gue masih umur 8 tahun. Gue gak sengaja nemu buku harian SD gue yang udah bertahun-tahun ilang bahkan gue sampai gak nyadar kalo gue punya buku itu. Jadi begini ceritanya...
Di Kota Evinti, yaitu kota dunia hewan, ada anak hewan bernama Soyi. Dia adalah anak beruang. Dia mempunyai kakak namanya Soya. Dia berdua dari keluarga Vin. Soyi dan Soya suka sekali makan ikan goreng, jadi setiap mereka makan, mereka pasti makan nasi dan ikan. Disertai jus apel, karena mereka juga suka jus apel. Mereka pernah sekali menyanyikan lagu mereka, yaitu "Aku dan makanan favoritku". Mereka telah menyanyikan lagu itu di depan layar kaca. Dia, yaitu Soyi sangat gembira begitu juga Soya. Sejak itulah mereka begitu dikenal di dunia hewan, sampai mereka jadi artis dan terkenal.
Okay. Jadi, cerpen ini mengarah ke fabel dan gak sepenuhnya bisa dibilang cerpen. Maaf ya kalau gak jelas, emang gak jelas, ya karena waktu itu imajinasi gue juga ketinggian. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan kejadian, yang tidak disengaja, ini hanya fiktif belaka. Terimakasih :)
Kamis, 14 Mei 2015
10 Permainan anak zaman dulu.
Guys, dulu masa kecil kita itu serasa lebih bahagia dari pada anak-anak zaman sekarang, ya gak sih? Dulu itu banyak banget mainan yang kita lakuin setiap ketemu atau lagi kumpul sama temen temen main kita. Sebenernya itu bukan permainan anak zaman dulu, tapi itu permainan anak yang "mungkin" sekarang udah jarang di mainin sama anak-anak zaman sekarang kalau lagi kumpul-kumpul, karena mereka udah punya mainannya masing-masing. Ada beberapa mainan anak-anak yang masih "nyantol" di pikiran gue sampe sekarang.
1. Ta Jongkok
Ada yang ngejar dan ada yang dikejar. Yang ngejar gak boleh ngenain yang lagi jongkok, yang dikejar harus jongkok kalau gak mau dikenain. Anak-anak lain yang dikejar harus lari secepat mungkin kalau gak mau di kenain, kalau udah gak sanggup dikejar, mereka boleh nyolek temen lain yang lagi jongkok biar berdiri dan siap-siap buat dikejar "menggantikan" teman yang udah kecapekan tadi. Intinya, dalam permainan ini gak boleh semuanya jongkok, kalau enggak, nanti yang terakhir jongkok bakal jadi pengejar.
2. Ta Benteng
Gue bisa simpulin kalau permainan ini masih bisa dilakuin oleh anak 12 tahun ke atas. Ada benteng 1 yang terdiri dari beberapa anak dan benteng 2 yang juga terdiri dari beberapa anak. Di permainan ini, dikenal istilah "pancing-pancingan", si A dari benteng 1 bakal mancing si B dari benteng 2, si A bakal lari ke arah bentengnya sambil terus dia dikejar si B, dan si B jadi inceran kelompok benteng 1, kalau si B gak gesit dia bakal ketangkep. Dalam permainan ini, kita harus "ngecharge" dulu sebelum mancing kelompok lawan, ngechargenya ya megang benteng gak berhenti-berhenti.
3. Donald bebek
"Donald bebek mundur 3 langkah 1,2,3... a,i ala besa besi... a,u ala besa besu... oleh oleh dari Bandung ***** jelek kayak bebek, garuda pancasila petani punya ayam itik itik petani punya patung 12 jadi patung!" itu liriknya. Di akhir lagu, anak-anak yang main bakal jadi patung dengan berbeda-beda gaya. Donald bebek juga bisa dimainin dengan "injek-injekan" kaki. "Donald bebek mundur 3 langkah 1,2,3" lalu mereka bakal injek kaki temennya, si temen harus ngehindarin injekan temennya.
4. Ji sam su
JI, SAM, SU! Mainnya juga "injek-injekan". Ada kesempatan 3 kali nginjek kaki temen-temen kita, kesempatan pertama "JI", kesempatan kedua "SAM" dan kesempatan ketiga"SU". Kalau ada salah satu anak yang kena, dia mati dan keluar dari permainan.
5. Ular naga panjang
Ada dua anak yang ngearahin kedua tangannya terus pegangan seakan-akan membuat kolong jembatan, anak-anak yang lain bakal buat baris panjang mirip ular. Anak-anak yang baris itu akan masuk melewati kolong jembatan itu selama lagu dinyanyikan. "Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari, umpan yang lezat itulah yang di cari, ini dialah yang terbelakang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10" (liriknya inget-inget lupa) 2 anak itu menangkap salah satu anak yang masih melewati kolong jembatan di akhir lagu dengan kedua tangan mereka. Anak itu disuruh pilih bakal memihak ke satu di antara 2 anak itu tadi. Emang ribet kalau di jelasin begini, gue juga bingung itu gue nulis apaan, tapi seru kalau udah di mainin. Dan akhirnya anak-anak yang baris itu tadi abis dan menjadi anak-anak dari teman yang udah mereka pilih tadi. Ada induk 1 sama itik-itiknya, dan iduk 2 sama itik-itiknya juga. /ngegantung ceritanya/
6. Ta Umpet
Ini mainan seru banget! Gue masih main beginian sampai sekarang. Ada yang jaga, dan anak-anak yang lain akan ngumpet. Si penjaga bakal ngitung dan anak-anak yang lain nyari tempat ngumpet. Ngitungnya pun harus di tentukan dengan pilih jari dan "benda atau tubuh". Saat ngitung, si penjaga akan nutup mata dan bersandar ke tembok. Selesai ngitung, si penjaga bakal nyari anak-anak yang ngumpet, kalau dia nyarinya di deket tempat jaga aja, dia dibilang "ngendok". Anak-anak yang ngumpet tadi akan keluar di waktu yang tepat saat si penjaga lagi ninggalin tempat jaganya, terus mereka bakal lari ke tempat itu dan bilang "HONG!" sambil nepuk teboknya, dan mereka akan jadi "pembela". Kalau udah ketemu semua, nanti mereka bakal baris ke belakang dan ngelakuin "acak nomor" pembela gak perlu takut kepilih jadi penjaga saat permainan acak nomor.
7. Polmal
"si, siapa yang jadi polisi" atau "si, siapa yang jadi maling". Ada beberapa anak yang jadi polisi terus ngejar kumpulan maling. Kalau si maling ketangkep, dia akan di masukin ke "penjara-penjaraan" yang di jaga gak begitu ketat sama polisi tidak profesional.
8. Kotak pos
"Kotak pos belum diisi mari kita isi dengan isi-isian, Bu Ida minta huruf apa?" "Huruf A, Anjing" "Si***** minta huruf A lama-lama menjadi Anjing!!" "Yahhh... kok gue Anjing sih.." "Keluar sana, keluar". Begitu dialog permainannya. Semua anak membuat lingkaran sambil tepuk bergilir tangan temennya. Pas lagu berhenti, tepukan itu juga akan berhenti di salah satu anak, dan anak itu akan berkesempatan pilih nama hewan atau tokoh kartun atau apapun yang dia mau, sampai ketika dinyanyikan lagu berikutnya "Si ***** minta huruf D lama-lama mendaji Doggy" dan berhenti di anak yang lain, anak itu bakal bernama "doggy". Pada akhirnya yang terakhir bermain bakal ditutup matanya, di puter-puter "lampu merah, lampu kuning, lampu ijo, buang bayi jauh-jauh!" dan di dorong, menderita emang, gue juga pen nangis kalau jadi yang jaga, tapi semua ini harus dijalani dengan penuh kesabaran :" terus kita nyari temen-temen kita dengan nama yang udah di tentuin. Di cari... kalau udah dapet, di raba-raba, keselnya pas udah dapet dan udah ketebak, kita gak inget nama perannya siapa, jadi, terpaksakita jadi lagi, yaudah gapapa.
9. Kena-kenaan
Yang jaga bakal ngejar anak-anak yang lain. Anak-anak yang kena bakal jaga. Yang jaga, ya bakal ngejar anak-anak yang lain, kalau anak-anak yang lain kena, ya jaga.
10. Abis.
Jadi, itulah 10 permainan anak-anak zaman dulu yang masih "nyantol" di pikiran gue. Menurut gue itu seru-seru, tapi semua permainan itu seru-seru kok, dan gue merasa menjadi seorang anak yang beruntung, karena gue masih bisa ngerasain masa-masa itu dengan permainan-permainan yang seru. Dan hal yang paling gue inget, dulu kalau gue mau suit aja tuh ribet, musti nyanyi dulu "Mi mi la la, mi atas mi bawah, mi depan mi belakang, mi 123 mi 321, mi ciut ciut mi gulung-gulung, bapak dari mana pak? dari betawi... dst" contoh lain, dulu kalau gue mau ngatain orang tuh begini "Amerika, Australia, India aca aca, PAPUA, Indonesia, Cina gong xi fat cai, lo dora gue spongebob, lo norak gue ngetop, KASIAN DE LOO... kasian de loo.." jadi begitu. Terimakasih yang sudah mau membaca :) jangan bosen ya baca post-post gue...
Langganan:
Postingan (Atom)